Jumat, 08 Oktober 2010

Kondisi Hutan

Kondisi hutan dan sumber daya alam Indonesia lainnya seperti pertambangan umum dan migas yang sudah sedemikian parah dan lahirnya perusahaan-perusahaan besar berbasis sumber daya alam adalah anomali pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan. Disatu sisi telah terjadi kerusakan lingkungan dan SDA tetap diisi yang lain para pengusaha tetap bisa berkembang tanpa harus bertanggung jawab terhadap kerusakan terhadap kerusakan lingkungan dan SDA sebagai akibat operasi dari perusahaan lain. Jika kondisi ini dibiarkan berlanjut, kita akan kehilangan dua hal sekaligus yaitu lingkungan hidup dan SDA dan kekuatan ekonomi seperti penghapusan hutang, tergantungnya kesehatan bank, dan pemutusan hubungan kerja.

Perlu dilakukan upaya yang sungguh-sungguh untuk menghentikan proses penghancuran lingkungan dan SDA ini. Kebijakan pengembangan ekonomi untuk mendorong lahirnya perusahaan-perusahaan besar berbasis sumber daya alam perlu dimonitor dan dikaji agar lebih berpihak kepada upaya pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan SDA. Diantara kebijakan ekonomi yang menjadi ELSDA Institite adalah kebijakan di bidang akutansi dan pelaporan keuangan.

Laporan keuangan perusahaan meharusnya dapat memberikan indikator umum tentang kualitas pengelolaan lingkungan dan SDA yang dilakukan oleh perusahaan berbasis SDA

Dengan mengamati berbagai laporan tentang pengelolaan lingkungan dan SDA, LSDA institute menetapkan sejumlah indikator umum potensial untuk menilai kualitas pengelolaan lingkungan dan SDA.

1. Jumlah dan sumber pemakaian bahan baku

2. Jumlah pemakaian bahan perusak lingkungan

3. Jumlah pembayaran pajak dan PNBP

4. Arus kas ke afilasi

5. Lamanya operasi ilegal

6. Profil pejabat dan kekayaan normal

7. Jumlah izin produksi kayu yang diberikan

8. Izin yang merusak lingkungan hidup

9. Penyidikan dan penuntutan yang lemah

10. Putusan yang ringan dan bebas



ELSDA Institute
 

Design By:
SkinCorner